Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai macam sumberdaya alam (SDA).
Salah satu SDA yang dimilikinya adalah sumberdaya mineral (SDM). SDM Indonesia
tersebar luas dari barat hingga timur, dengan beraneka ragam komoditas mineral seperti
ditunjukkan pada peta komoditas pertambangan dibawah ini.
Komoditas pertambangan dapat berupa batubara dan mineral. Mineral adalah bahan anorganik homogen yang terbentuk secara alami dan
seragam dengan komposisi kimia yang tetap pada batas volumenya serta memiliki
struktur kristal dan karakteristik yang tercermin dalam bentuk dan sifat
fisiknya. Menurut badan geologi kementrian energi dan sumberdaya mineral
Indonesia (ESDM), mineral yang terdapat di Indonesia dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu mineral logam dan mineral non – logam.
Mineral logam adalah mineral yang mengandung unsur logam atau agregatnya. Menurut
keterdapatannya di Indonesia, mineral logam dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
1.
Logam Dasar (Base Metal)
Secara kimia, logam dasar merupakan logam yang mudah teroksidasi, terkorosi,
dan bereaksi dengan HCl membentuk hidrogen. Logam ini biasa disebut logam
aktif. Contoh logam dasar yang terdapat di Indonesia adalah air raksa (Hg),
seng (Zn), tembaga (Cu), timah (Sn), dan timbal (Pb).
Native Copper |
Sphalerit (Zn) |
2.
Logam Mulia
Jenis logam ini disebut logam mulia karena tahan
terhadap korosi maupun oksidasi. Logam mulia yang terdapat di Indonesia adalah
emas (Au), emas placer (Au), perak (Ag) , dan platina (Pt). Karena sifatnya
yang langka dan tahan korosi maka logam mulia memiliki harga yang cukup tinggi.
Logam mulia merupakan anggota dari logam transisi. Logam ini biasa digunakan
sebagai perhiasan dan mata uang (Au, Ag), bahan tahan karat (lapisan perak),
ataupun katalis (Pt).
3.
Logam Besi
dan Paduan Besi
Jenis logam ini lazim digunakan dalam industri
besi dan campurannya. Logam besi yang terdapat di Indonesia yaitu besi (Fe),
besi laterit (Fe), kobalt (Co), krom (Cr), krom placer (Cr), mangan (Mg), molibdenum
(Mo), nikel (Ni), dan pasir besi.
4.
Logam Ringan
dan Langka
Logam ini relatif ditemukan dalam jumlah sedikit. Jenis logam ini yang terdapat di Indonesia
meliputi aluminium (Al), monasit, titan laterit (Ti), titan placer. Logam ini umumnya digunakan sebagai
material teknologi tinggi seperti barang elektronik,
katalis dalam pengolahan minyak bumi, keramik tahan panas dan lain-lain.
Mineral non – logam adalah kelompok komoditas mineral yang tidak termasuk
mineral logam, batubara maupun mineral energi lainnya. Mineral non logam biasa
disebut juga sebagai bahan galian non logam atau bahan galian industri atau
bahan galian golongan C. Bahan galian non logam mudah dicari dan
pengusahaannnya pun tidak membutuhkan modal yang besar, teknologi yang rumit
maupun waktu yang lama untuk eskplorasi, sehingga sangat cocok digunakan untuk
mendorong perekonomian rakyat.
Menurut keterdapatannya di Indonesia, mineral logam dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
Menurut keterdapatannya di Indonesia, mineral logam dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
1.
Bahan Galian
Industri
Merupakan kelompok
komoditas mineral bukan logam dan batuan. Bahan galian industri yang terdapat di Indonesia adalah asbes, barit, batugamping,
belerang, bentonit, diatomea, dolomit, fosfat, gipsum, kalsit, mika, oker,
talc, yodium, zeolit. Bahan galian industri ini dipakai
terutama sebagai bahan mentah dalam industri pupuk, kertas, plastik, cat,
peternakan, pertanian, kosmetik, farmasi, dan kimia.
2.
Bahan Keramik
Merupakan semua bahan anorganik bukan logam yang
berbentuk padat. Sifat keramik sangat ditentukan oleh
struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Secara umum, strukturnya sangat rumit
dengan sedikit elektron-elektron bebas. Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat
sebagian besar bahan keramik merupakan konduktor panas dan listrik yang jelek.
Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara
umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya. Komoditas bahan keramik yang terdapat di
Indonesia antara lain : ball clay, felspar, kaolin, kuarsit, lempung, magnesit,
pasir kuarsa, perlit, pirofilit, toseki, dan trakhit. Bahan keramik dipakai
terutama sebagai bahan mentah dalam industri keramik, refraktori, dan gelas.
3.
Bahan
Bangunan
Beberapa komoditas bahan bangunan yang terdapat di
Indonesia adalah andesit, basal, batu apung, diorit, granit, marmer, obsidian,
onix, pasir, sirtu dan tras. Bahan bangunan
digunakan terutama sebagai bahan mentah dalam industri bahan
bangunan/konstruksi dan ornamen.
4.
Batu Mulia
dan Batu Hias
Batu mulia dan batu hias merupakan komoditas mineral
dan batuan yang terdiri dari amethyst,
andalusit, batuhias, batubelah, batusabak, dasit, gabro, intan, kalsedon, opal,
rijang, serpentin, tanah urug, traventin, ultrabasa, granodiorit, dan jasper. Bahan ini dipakai terutama dalam industri perhiasan
dan kerajinan.
Demikian penjelasan mengenai sumberdaya mineral yang ada di Indonesia. Semoga bermanfaat. Cek update mengenai dunia pertambangan di channel YouTube Dhio Saleh
lanjutkan
BalasHapuskeren,, selamat menulis dan berkarya ya dhio.. mampir juga dimari ya, cak.... www.andyyahya.com
BalasHapusbagus kak jadi lebih tau tentang batu alam
BalasHapus