Senin, 03 September 2012

Bagaimana Batubara Bisa Terbentuk di Dalam Tanah ?


Pada materi sebelumnya kita telah mengenal definisi batubara dan beberapa manfaatnya. Dear Miners, tahukah anda bagaimana batubara terbentuk?

Pembentukan batubara dimulai sejak Carboniferous Period (Periode Pembentukan Karbon atau Batubara), dikenal sebagai zaman batubara pertama yang  berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu.

Penimbunan batu lanau (siltstone) dan batuan sedimen lainnya, bersama dengan pergeseran kerak bumi (dikenal sebagai pergeseran tetonik) mengubur rawa dan gambut yang tidak hancur (pada kondisi anaerobik) sampai kedalaman yang sangat dalam. Dengan penimbunan tersebut, material tumbuhan mengalami peristiwa termodinamika karena mendapatkan suhu dan tekanan yang tinggi. Suhu dan tekanan yang tinggi tersebut menyebabkan tumbuhan mengalami perubahan fisikawi dan kimiawi serta mengubah tumbuhan tersebut menjadi gambut dan kemudian batubara. Proses pembentukan batubara secara singkat dapat dilihat pada gambar berikut.
Proses pembentukan batubara

Mutu dari setiap endapan batubara ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan, yang disebut ‘maturitas organik’. Proses awalnya gambut berubah menjadi lignite (batubara muda) atau brown coal (batubara coklat) karena oksidasi udara, dekarboksilasi, dan dehidrasi dari tumbuhan yang mulai membusuk (peat), proses ini disebut lignitification. Lignite adalah batubara dengan jenis maturitas organik rendah. Dibandingkan dengan batubara jenis lainnya, lignit agak lembut dan warnanya bervariasi dari hitam pekat sampai kecoklat – coklatan.
Peat
Lignite
Mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang terus menerus selama jutaan tahun, lignite mengalami dekarboksilasi dan dehidrasi yang lebih. Peristiwa ini menambah maturitas organiknya dan mengubah batubara muda menjadi batubara sub – bituminus, yang disebut sebagai bituminisation.
Sub - bituminus
Perubahan kimiawi dan fisikawi terus berlangsung hingga batubara menjadi lebih keras dan warnanya lebih hitam dan membentuk batubara bituminus atau antrasit. Karena mengalami kondensasi dan dehidrogenisasi, peningkatan maturitas organik yang semakin tinggi terus berlangsung hingga membentuk batubara antrasit, yang disebut dengan anthracitisation.
Antrasit
Demikianlah sekilas mengenai proses pembentukan batubara. Hal terpenting yang patut kita ketahui adalah bahwa batubara merupakan anugerah Allah SWT yang tidak dapat diperbarui yang terbentuk sejak ratusan tahun yang lalu. Sebagai makhluk ciptaanNya, kita wajib memanfaatkannya untuk kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Batubara “Barang Tuhan Bagi Rata”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar