Jumat, 21 Juli 2023

Pertimbangan Geoteknik : Rockmass vs Insitu Sample


Terowongan tambang bawah tanah

Insinyur Pertambangan bertanggungjawab untuk mendesain dan mengimplementasikan metoda tambang yang cocok dengan pertimbangan ekonomis dan keselamatan yang tepat. Lebih dari itu, desain dari penggalian besar harus mengacu pada beberapa parameter geomekanik, yang dapat diperoleh dari pengujian batuan di laboratorium dan perngujian insitu (di lapangan).

Pengujian di laboratorium diperoleh dari sampel batuan dalam ukuran yang kecil. Pengujian secara insitu untuk menentukan arah dan besar dari tegangan insitu sangat jarang dilakukan karena biaya yang sangat mahal.

Sampel batuan uji


Walaupun pengujian insitu bawah tanah dilakukan dalam beberapa tambang, kegagalan seperti atap runtuh, dinding dan lantai yang terdeformasi, dan penyanggaan tetap terjadi. Hal ini berkaitan dengan ketidaksanggupan insinyur tambang maupun geoteknik untuk sepenuhnya mengerti kondisi massa batuan sebenarnya dan karena keterbatasan informasi yang didapatkan, baik dari pengujian laboratorium, insitu, ataupun observasi lapangan.

Massa batuan

Massa batuan (batubara)

Masalah geomekanika yang dapat diindentifikasi dari tambang open pit adalah kestabilan lereng tambang dan lereng timbunan, daya dukung tanah, dan efisiensi pemberaian batuan. Selain itu, masalah yang didapatkan pada tambang bawah tanah adalah sebagai berikut, menentukan parameter masukan untuk analisis kestabilan bukaan bawah tanah, penentuan tegangan insitu, dan pemilihan metode penambangan.

Runtuhan pada lereng tambang yang tidak stabil

Demikian penjelasan mengenai pertimbangan geoteknik rockmass vs Insitu Sample. Semoga bermanfaat. 
Cek update mengenai dunia pertambangan di channel YouTube Dhio Saleh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar