Jumat, 21 Juli 2023

Apa Manfaat Batubara ?


Kilauan cahaya lampu mewarnai gelapnya malam di kota Jakarta. Terang maupun petang, kota metropolitan ini selalu ramai akan aktivitas manusia, seakan - akan roda kehidupan tidak pernah berhenti. Kehidupan manusia saat ini tidak luput dari kecanggihan teknologi seperti HP, laptop, TV, kulkas, dan lain sebagainya yang memerlukan energi listrik.
Energi listrik adalah energi yang dibutuhkan bagi peralatan listrik untuk menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun untuk menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain. Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber, seperti air, minyak, batu bara, angin, panas bumi, nuklir, matahari, dan lainnya. Berdasarkan data komposisi produksi energi tahun 2012 oleh PLN, batubara merupakan sumber energi yang paling banyak dibutuhkan (44% dari kebutuhan energi Indonesia).

Batubara adalah  batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon (C), hidrogen(H) dan oksigen(O2) Rumus empiris batubara adalah C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit.
Batubara
Sebagian besar konsumsi batubara dalam negeri digunakan sebagai bahan bakar PLTU (70%). Selain itu, batubara dimanfaatkan dalam berbagai macam industri, seperti :
      1. Industri semen
          2. Industri tekstil
3. Industri kertas
      4. Industri metalurgi



to Demikian penjelasan mengenai manfaat batubara. Semoga bermanfaat.

Cek update mengenai dunia pertambangan di channel YouTube Dhio Saleh





2 komentar:

  1. Bang, gimana caranya supaya pembakaran batubara tidak mencemari udara? Bukankah sekarang saatnya berpaling ke sumber energi yang terbaharui & ramah lingkungan seperti geotermal, gelombang laut, surya, dan angin?

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas pertanyaannya. Sebagai info, limbah batubara dapat berupa limbah padat batubara (bottom ash), abu terbang (fly ash) maupun lumpur flue gas desulfurization dan limbah udara berupa abu, gas-gas oksida belerang (SOX), oksida nitrogen (NOX), gas hidrokarbon, karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2).

    Cara untuk pembakaran batubara tidak mencemari udara adalah dengan mengusahakan agar pembakarannya sempurna. Caranya adalah dengan menambahkan sejumlah udara pada saat pembakaran dengan air-fuel ratio yang tepat.

    Sampai saat ini perusahaan pembangkit listrik (sebagai konsumen batubara terbanyak di Indonesia) masih menggunkan batubara karena harganya yang relatif lebih murah dari bahan bakar lain dan produksinya massal. Energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan dapat di produksi secara massal adalah geothermal. Energi alternatif seperti udara, dan tenaga surya belum dapat menggantikan peran batubara karena di Indonesia balum dapat diproduksi secara massal. Tenaga surya membutuhkan sel surya yang harganya mahal(memungkinkan hanya untuk di konsumsi secara lokal, tidak massal).

    BalasHapus