PENGUJIAN KUALITAS BATUBARA - TOTAL MOISTURE

Halo Sobat Miners, 

Pengujian kualitas batubara dilakukan untuk mengetahui kandungan/substansi yang ada di dalam batubara. Untuk mendapatkan hasil analisa, dilakukan pengujian terhadap sampel batubara yang berasal dari tambang maupun stockpile. Sampel batubara di preparasi dan di analisa di laboratorium uji. Ada dua jenis pengujian/analisa kualitas batubara, yaitu analisa proximat dan analisa ultimat. 

Parameter Kualitas Batubara Umum

1. Total Moisture (TM)
2. Proximate
3. Total Sulfur (TS)
4. Calorific Value (CV)
5. Hardgrove Grindability Index (HGI)
6. Ash Fusion Temperature (AFT)

Total Moisture, TM (ar)

• TM adalah seluruh jumlah air yang terdapat pada batubara pada kondisi awal batubara tersebut diambil contohnya / diterima. (as received). 
• Untuk mendapatkan nilai %TM dilakukan pengujian Single Stage TM ataupun Double Stage TM (%ADL & %RM). 
• Pengujian Double Stage terdiri dari pengujian First Stage untuk mencari  nilai %ADL (ar) dan Second Stage untuk mencari nilai %RM (adb).

Free Moisture / Air Dry Loss, ADL (ar)

• Free Moisture/Air Dry Loss (ADL) adalah jumlah air yang menguap apabila sampel batubara dikeringkan pada kondisi tertentu sampai di dapat berat konstannya.
• Untuk mendapatkan nilai Air Dry Loss (ADL) dilakukan pengujian First Stage TM. 
• Pengujian ADL menggunakan peralatan berupa Drying Oven.

 

 

• Parameter operasi analisa ADL (berdasarkan standar) 

ISO 589

• Ukuran sampel : 11.2 mm, 
• Kondisi gas : Dapat dilakukan dengan kondisi perubahan atmosfer yang cukup cepat (5 kali per jam), 
• Pembatasan sampel: Di dalam pan lapisan batubara tidak melebihi 1 g/cm2,
• Temperatur kerja : maksimum 40 C
• Prosedur Kerja : Timbang baki dan sampel, letakkan di oven pengering pada suhu kamar. Angkat ketika konsistensi massa tercapai. Untuk mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan udara, oven pengering dapat dipanaskan hingga suhu maksimum 40 C. Dalam hal ini, sampel batubara harus kembali ke suhu lingkungan sebelum ditimbang kembali ke 0,1 gram terdekat. Pengeringan batubara peringkat rendah sebaiknya tidak berlangsung terlalu lama karena oksidasi. Waktu pengeringan sebaiknya tidak melebihi 18 jam.

ASTM D3302

• Ukuran sampel : 4.75 mm atau 2.36 mm
• Kondisi gas : Perubahan udara harus dengan kecepatan satu tingkat per menit.
• Pembatasan sampel : Sampel bisa di ratakan sampai mencapai ketinggian tidak lebih dari dua kali diameter partikel terbesar.
• Temperatur Kerja : 10 -15 C, maksimum temperatur oven 40 C
• Prosedur kerja : Timbang dengan interval 1 - 2 jam, sampai laju kehilangan berat sampai mendekati target 0.1% per jam. Selesaikan pengeringan di temperatur ruangan. Catat berat sampel kering.

• Sebagian sampel ADL akan :
• Dilanjutkan pengujian Second Stage TM (%RM), 
• Dilanjutkan pengujian Proximat (%IM, %Ash, %VM, %Fixed Carbon), 
• Disimpan selama 3 bulan di store sampel untuk keperluan reanalisa.

Residual Moisture, RM (adb)

• Residual Moisture (RM) adalah jumlah air yang menguap dari contoh batubara (2.8 mm) yang sudah kering (setelah free moisturenya menuap) apabila dipanaskan kembali pada suhu 105 - 110 C.
• Untuk mendapatkan nilai Residual Moisture (RM) dilakukan pengujian Second Stage TM.
• Menggunakan peralatan berupa MFS (Minumum Free Space) Oven.

• Parameter Operasi analisa RM

        Pengujian RM dapat menggunakan dua standar pengujian yaitu ISO dan ASTM.

ISO

• Athmosphere : menggunakan gas nitrogen kering.
• Kecepatan gas : 15 kali volume oven per jam.
• Ukuran sampel : 2.8 mm
• Temperatur kerja : 105 - 110 C
• Dish : Silica atau metal tahan karat.
• Durasi analisa : sampai massa konstan

ASTM

• Athmosphere : udara kering, Calcium sulfat kering (0.004 mg/l) , silika gel, magnesium perklorat (0.0005 mg/l).
• Ukuran sampel : top sieve sice 250 um, berat 1 gram (1 jam), top sieve size 850 um berat 5 gram (1.5 jam)
• Temperatur kerja : 105 - 110 C
• Dish : platinum crucible
• Durasi analisa : 1 jam

Materi selanjutnya mengenai Analisa Proximat dapat dibaca di page berikutnya.

Lampiran :